Senin, 23 Mei 2016

STRATEGI LOKASI



STRATEGI LOKASI
  • Strategi lokasi merupakan suatu faktor yang memiliki peranan yang sangat penting dalam dalam suatu perusahaan. 
  • Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan yang dapat memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
  • Keputusan yang paling penting yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka harus menempatkan operasi mereka. Aspek internasional keputusan ini adalah sebuah indikasi bahwa keputusan lokasi bersifat global. Lokasi sangat memengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
* Aktivitas perencanaan fasilitas 
  1. Perencanaan lokasi usaha
  2. Perencanaan tata letak (layout) tempat usaha
* Perencanaan lokasi usaha
  1. Penentuan lokasi pabrik
  2. Perencanaan bangunan pabrik
  3. Penyusunan peralatan pabrik
  4. Penerangan, pengaturan suara, dan udara dalam pabrik
* Pemilihan lokasi pabrik
  1. Penentuan / pemilihan lokasi pabrik sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidup.
  2. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
* Tujuan perencanaan lokasi pabrik
  1. Agar dapat melayani konsumen dengan baik
  2. Untuk mendapatkan bahan baku yang baik dan kontinyu
  3. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik
  4. Untuk keperluan usaha dikemudian hari
  5. agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan optimal
  6. Menyesuaikan kemampuan perusahaan
  • Macam - macam model perusahaan 
1.      Pabrik dekat dengan bahan baku 
2.      Pabrik  dekat dengan konsumen
3.      Pabrik dekat dengan gudangnya
* Tujuan Perusahaan yang telah beroperasi / yang sudah ada memilih strategi lokasi, disebabkan :
  1.  Berpindahnya pusat kegiatan bisnis
  2. Berpindahnya adat kebiasaan masyarakat
  3. Berpindahnya konsentrasi perumahan
  4. Adanya sarana - prasarana yang lebih baik
  5. Untuk meningkatkan kapasitas produksi
  6. Peraturan pemerintah
  7. Persaingan yang ketat
  8. Sebab - sebab lain
* Factor Yang mempengaruhi lokasi pabrik
  1. Letak pasar 
  2. Bahan baku
  3. Tenaga kerja
  4. Masyarakat
  5. Peraturan pemerintah 
  6. Listrik, air, telepon
  7. Transportasi
  8. Sarana yang mendukung
* Kendala ( tak terduga ) dalam pemilihan lokasi
  1. lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja
  2. Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisi nya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi
  3. Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan sarana transportasi belum dibangun
  4. Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah
* Metode - metode pemilihan lokasi
1. Metode factor rating ( Pemeringkatan faktor )
  •  Terdapat banyak faktor, baik kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan dalam memilih sebuah lokasi. Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode ini sering digunakan karena mencangkup beragam faktor, mulai dari pendidikan, rekreasi, hingga keterampilan tenaga kerja. 
  • Metode pemeringkatan faktor memiliki enam langkah berikut :
      1.  Membuat daftar faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan.
      2. Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif dalam tujuan perusahaan.
      3. Membuat sebuah skala untuk setiap faktor (sebagai contoh: 1 hingga 10 atau 1 hingga 100 poin).
      4. Meminta penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor dengan menggunakan skala pada langkah 3.
      5. Kalikan nilai dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
      6. Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif. 
  • Contoh: 
Five Flags over Florida, yang merupakan salah satu dari sepuluh rantai taman hiburan keluarga di Amerika, telah memutuskan untuk memperluas operasinya ke luar negeri dengan membuka taman hiburan pertamanya di Eropa. Five Flags ingin memilih antara Perancis dan Denmark. Tebel berikut memberikan daftar faktor penunjang keberhasilan penting yang telah ditetapkan manajemen; bobot dan peringkat mereka untuk dua lokasi: Dijon (Perancis) dan Copenhagen (Denmark) adalah sebagai berikut:

Faktor Penunjang Keberhasilan


Bobot
Nilai
(1 hingga 10)
Nilai Berbobot


Perancis


Denmark


Perancis


Denmark
Sikap dan ketersediaan tenaga kerja
0,25
70
60
(0,25)(70) = 17,5
(0,25)(60) = 15,0

Rasio orang-mobil

0,05

50

60

(0,05)(50) = 2,5

(0,05)(60) = 3,0
Pendapatan per kapita
0,10
85
80
(0,10)(85) = 8,5
(0,10)(80) = 8,0

Struktur pajak

0,39

75

70

 (0,39)(75) = 29,3

(0,39)(70) = 27,3
Pendidikan dan kesehatan
0,21
60
70
(0,21)(60) = 12,6
(0,21)(70) = 14,7

Total

1



70,4

68

Tabel di atas mengindikasikan penggunaan bobot untuk mengevaluasi alternatif lokasi taman. Dengan maksimal nilai 100 diberikan untuk setiap faktor, maka lokasi di Perancis merupakan pilihan yang lebih baik. Dengan sedikit mengubah nilai atau bobot untuk setiap faktor yang meragukan, sensitivitas terhadap keputusan dapat dianalisis. 
Jika sebuah keputusan bersifat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, maka analisis lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakukan. Sebagai alternatif lain, manajemen dapat menyimpulkan faktor yang tidak nyata bukan merupakan kriteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.
2. Metode analisis nilai ideal

  • Metode analisis nilai ideal ini serupa dengan metode factor rating. Bedanya hanya bobot menunjukkan nilai ideal untuk setiap faktor. Cara ini lebih sederhana, karena nilai maksimum setiap faktor sama dengan nilai idealnya.
3. Nilai Ekonomi
  • Metode Analisis Ekonomi menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama untuk mendapatkan penilaian yang lebih lengkap.
  • Penilaian kuantitatif dilakukan dengan cara membandingkan total biaya operasi dari masing-masingalternatif lokasi, sedangkan penilaian kualitatif dilakukan dengan membandingkan faktor-faktor lain yang tidak dapat diukur dengan rupiah dan dikonversi dengan angka.
  • Dari penilaian kuantitatif dan penilaian kualitatif ini akan terlihat mana yang mempunyai biaya operasi yang terendah dan nilai faktor biaya yang tertinggi.
4. Metode Analisis Volume Biaya
  • Metode analisis volume-biaya menekankan pada faktor biaya dalam memilih suatu lokasi yaitu dengan membandingkan total biaya produksi dari berbagai alternatif lokasi.
  • Lokasi dengan total biaya produksi yang terendah untuk suatu volume produksi tertentu merupakan lokasi yang dipilih.
  • Metode ini menggunakan asumsi biaya tetap dianggap konstan untuk jarak tingkat volume tertentu, biaya variabel dianggap linier, tingkat produksi yang dikehendaki diketahui dan hanya berlaku untuk satu jenis produk.
5. Metode Pusat Grafiti (Grid)
  • Pendekatan ini dimulai dengan membuat peta berskala dari tempat-tempat yang akan dituju dengan memilih suatu titik sembarang sebagai titik pusat koordinasi.
  • Jarak dari satu tempat ke tempat lain diasumsikan berupa garis lurus, dan biaya distribusi per unit barang per kilometer dianggap sama, sehingga lokasi yang terbaik dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
  • Rumus = 
X = (∑ Xi.Vi)/ ∑ Vi       dan       Y = (∑ Yi.Vi)/∑ Vi
6. Metode Transportasi
  • Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber – sumber yang menyediakan produk – produk yang sama di tempat- tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya transportasi (alokasi) dari suatu sumber ke beberapa tujuan yang berbeda – beda dan dari beberapa sumber ke suatu tujuan juga berbeda – beda.
  • Ada tiga macam metode dalam metode transportasi:
  1. Metode Stepping Stone
  2. Metode Modi (Modified Distribution)
  3. MetodeVAM (Vogel’s Approximation Method)




Sumber Daya Manusia ( SDM )

SUMBER DAYA MANUSIA
  • Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia secara Holistik
 1. Fungsi Menejemen SDM
     Meliputi :
a. Pengadaan SDM,
    Yang bertujuan untuk merencanakan, pembekalan, menempatkan, penarikan, dan melakukan seleksi(merekrut) karyawan yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
b. Pengembangan SDM
    Yang bertujuan memberikan pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan karier bagi setiap karyawan agar karyawan dapat memberikan kinerja kerja yang optimal.
c. Pemeliharaan SDM
    Yang bertujuan untuk memberikan wewenang dalam memberikan kompensasi (keuangan), integrasi, hubungan perburuhan, dan dalam keputusan PHK
2. Instrumen Menejemen SDM
    Meliputi :
a. Analisis jabatan
b. Penilaian prestasi kerja
c. Evaluasi jabatan
 * Perbedaan MSDM dengan Menejemen personalia
    a. Menejemen personalia,
 Dalam istilah “manajemen personalia” terkandung pengertian bahwa karyawan (personalia) hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi saja, yang tenaganya harus digunakan secara produktif bagi pencapaian tujuan perusahaan.
    b. Menejemen Sumber Daya Manusia ( MSDM )
istilah MSDM terkandung pengertian bahwa karyawan (SDM) yang ada dalam perusahaan merupakan aset (kekayaan, milik yang berharga) perusahaan, sehingga harus dipelihara dan dipenuhi kebutuhannya dengan baik.
* Tujuan MSDM
1. Tujuan Organisasional
     Memastikan bahwa MSDM berkontribusi pada efektivitas organisasional. Departemen SDM membantu para manajer untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dalam hal ini para manajer tetap bertanggung jawab penuh atas para bawahannya, departemen SDM hanya memberikan dukungan dalam hal-hal yang terkait dengan pengelolaan SDM.

2. Tujuan Fungsional
    Menjaga kontribusi departemen SDM dalam tingkat yang layak bagi kebutuhan-kebutuhan organisasi. Sumber-sumber daya akan terbuang percuma jika MSDM tidak direncanakan secara optimal sesuai kebutuhan organisasi.

3. Tujuan Kemasyarakatan
    Bersikap etis dan bertanggung jawab sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat sembari meminimalkan dampak negatif tuntutan-tuntutan tersebut bagi organisasi.

4. Tujuan Personal
    Membantu para karyawan mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka sejauh tujuan-tujuan mendorong kontribusi individual bagi organisasi. Tujuan personal para karyawan akan tercapai jika para karyawan dipelihara, dipertahankan, dan dimotivasi. Jika tidak demikian, kinerja dan kepuasan karyawan akan menurun dan karyawan bisa meninggalkan organisasi.

* Tujuan MSDM ( Menurut Wherter & Davis 1996 )
1. Persiapan dan Seleksi
  • Analisis dan Desain Jabatan
  • Perencanaan SDM
  • Rekrutmen
  • Seleksi
2. Pengembangan dan Evaluasi
  • Orientasi, Penempatan, dan PHK
  • Pelatihan dan Pengembangan
  • Perencanaan Karir
  • Penilaian Kinerja
3. Kompensasi dan Proteksi
  • Upah/Gaji, Insentif, Tunjangan, dan Layanan
  • Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan
4. Hubungan Kekaryawanan dan Audit
  • Hubungan Kekaryawanan
  • Hubungan Serikat Pekerja-Manajemen
  • Audit MSDM
* Tujuan MSDM ( Menurut Mondy 2008 )
1. Penyediaan Staf (Staffing)
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Development/HRD)
3. Kompensasi
4. Keselamatan dan Kesehatan
5. Hubungan Kekaryawanan dan Perburuhan

Minggu, 22 Mei 2016

Jenis - Jenis Manajemen

JENIS MANAJEMEN
  • Berdasarkan Hirarki ( Vertikal )
1. Manajemen Puncak
Yang bertanggung jawab untuk menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum
Contoh : Mengatur dan menentukan dalam memberikan  strategi atau tujuan di dalam suatu perusahaan
2. Manajemen Menengah
Merupakan implementasi strategi secara keseluruhan dan kebijakan yang sebelumnya ditentukan oleh manager puncak.
Tugas dan Peran :
a. Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak.
b. Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak.
c. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada.
Contoh : Kepala cabang perusahaan atau unit local
 3. Menejemen Tingkat Bawah
Menerapkan aturan dan proses untuk mencapai produksi yang efisien, memberikan bantuan teknis, dan memberikan motivasi pada bawahannya.
  •  Berdasarkan Fungsi ( Horizontal )
1. Fungsional
Berdasarkan tugas spesifik masing - masing bidang ( fungsi masing - masing ).
2. Lini
Berdsarkan pekerjaan yang dikuasai yang disebut manajemen keseluruhan /  komperensive.
* Kompetensi seorang manager
  1. Kemampuan Teknis ( Hardskill )
  2. Kemampuan Interpersonal ( Komunikasi )
  3. Kemampuan Konseptual ( Koordinasi )
  4. Kemampuan Diagnostic ( Analisis
* Peran Interpersonal bagi Seorang Manager
  1. Peran Figur
  2. Peran Pimpinan
  3. Peran Penghubung
* Peran Seorang Manager
  
      1. Peran Informasi
      2. Peran Pengambilan Keputusan  
          4 putusan pengambilan peran :
             a. Kewirausahaan
             b. Penyelesaian Masalah
             c. Pembagi Sumberdaya
             d. Negosiasi

* Kesuksesan Manager
  1. Pendidikan
  2. Pengalaman 
  3. Visi dan Misi
  4. Etika Profesi
  5. Dimensi Internasional ( wawasan / pasar global
  6. Softskill
  7. Motivasi
* Dasar Penerapan Manajemen
  1.  Perencanaan usaha untuk mencapai tujuan agroindustri
  2. Mengoordinasikan elemen - elemen usaha pada organisasi secara otomatis
  3. Mengarahkan penerapan teknologi sehingga diperoleh hasil optimal 
  4. Melakukan koordinasi semua kegiatan sehingga semua unit kerja berada dalam keadaan prima
  5. Melakukan pengaawasan evaluasi usaha sehingga semua tujuan dapat dicapai 


Senin, 16 Mei 2016

MANAJEMEN AGROINDUSTRI

* Pengertian manajemen agroindustri terdri dari dua kata yaitu manajemen dan agroindustri (industri pertanian). Manajemen merupakan seni mengelola sudatu aktivitas agar berhasil sesuai target. Sedangkan, agroindustri merupakan segala jenis agroindustri yang termasuk dengan 5 sektor agro - kompleks yaitu : pertaniam, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.

* Manajemen agroindustri merupakan penerapan ilmu manajemen dalam industri pertanian agar dapat dilakukan secara efisien. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan harus dijalankan pada setiap tahapan kegiatan agroindustri.

1. Yang termasuk manajemen agroindustri
  • pengirimanan
  • pengelolahan sistem produksi
  • pembudidaya SDM
  • pemasaran 
  • mengatur penyimpanan
2. Sifat bahan pangan produk
  • Mudah rusak
  • Musiman
  • Memiliki volume besar ( Bulky )
  • Teknologi dan manajemen yang akomodatif terhadap sumberdaya local ( teknologi tepat guna)
3. Permasalahan umum yang sering dihadapi dalam menjalani usaha dibidang agroindustri
  • sifat agroindustri yang berkonsentrasi di perkotaan
  • kebijakan pemerintah yang kurang konsisten 
  • fasilitas permodalan yang terbatas
  • keterbatasan pasar (informasi, dan media)
  • lemahnya keterkaitan industri hulu ( kota ) dan hilir ( desa )
  • kualitas produksi dan prosessig yang belum kompetitif
  • lemahnya enterpreneurship
4. Solusi yang dapat dihindarkan
  • Adaptasi bisnis terhadap perubahan global
  • meningkatkan pertumbuhan melalui inovasi, investasi, dan perdagangan
  • meminimalisir faktor penghambat
  • meningkatkan efisiensi semua faktor
  • meningkatkan kualitas manajerial
  • meningkatkan kemandirian dalam hal permodalan 
 * Pelaku bisnis merupakan kebanyakan usaha kecil, tradisional, lemah modal dan teknologi, dan lemah akses pasar.

5. Konsep umum dalam manajemen agroindustri
  • Perencanaan ( planning )
  • Organisasi ( Organizing )
  • Pengarahan ( Leading )
  • Mengontrol ( Controlling )